Wednesday, February 29, 2012

The Lord of The Rings: The Fellowship of The Ring. (2001) Review.



Selama ini kita review film single semua, bukan saga atau trilogy.. Oke now it's LOTR trilogy.

The Lord of The Rings: The Fellowship of The Ring. (2001)
Film Epic Fantasy berskala BESAR garapan Peter Jackson, yang diambil dari mahakarya J.R.R Tolkien. Buku pertama dari 3 karya besar lainnya menceritakkan tentang asal usul "The One Ring" milik Dark Lord Sauron yang berpindah tangan ke seorang Hobbit Bilbo Baggins. Peter Jackson really outdid himself by creating an alternate world where seeing is believing.
Cerita epic Fantasy yang menurutku lebih hebat dari "Wizard of Oz" dan dibintangi Aktor kawakan semua seperti "Oceans Eleven" (cuman sutradara hebat yang bisa membuat kompak semua aktor besar dalam satu film). Dear readers of this blog, I will take you to Middle-Earth where we will accompany the "Fellowship of The Ring" in their quest to destroy the Ring. FYI: film ini menang 5 Oscar. Rugi deh kalo ga nonton film ini!
Director: Peter Jackson
Starring: Elijah Wood, Cate Blanchett, Viggo Mortensen, Hugo Weaving, Orlando Bloom, Liv Tyler, Ian Mckellen, Sean Bean.


Synopsis:
"Three rings for the elven-kings under the sky, Seven for the Dwarf-lords in their halls of stone, Nine for mortal men doomed to die, One for the dark Lord on his dark throne, In the Land of Mordor where the shadows lie. One ring to rule them all, One ring to find them, One ring to bring them all and in the darkness bind them, In the Land of Mordor where the shadows lie."
Dahulu kala di middle earth, cincin dijadikan simbol kekuasaan, dan cincin dibagikan diantara para penguasa. Tiga untuk Elf, tujuh untuk Dwarf, dan sembilan untuk Manusia. Tetapi Dark Lord sauron membentuk satu cincin bagi dirinya sendiri untuk menguasai semuanya, "One Ring to Rule them All." Perlahan lahan Sauron mengkorupsi para penguasa, menghancurkan tanah mereka dan menjadikan mereka budaknya. Para Elf yang bijak dan kekal bersembunyi di hutan, para dwarf mundur ke bawah tanah, tetapi para manusia yang bernafsu merekalah yang paling sengsara, raja raja mereka diubah jadi pengikutnya. Kemudian semua ras membentuk sekutu, sebuah aliansi terakhir demi mengalahkan Sauron, dipimpin Raja manusia mereka menyerbu Mordor dan hampir menang, hingga Sauron muncul. Dark Lord terlalu kuat bagi sekutu, sang Raja dihantam keras oleh sauron dan meninggal dunia. Tetapi Anak raja Isildur mengambil pedang ayahnya dan berhasil memenggal tangan sauron. Sauron yang kehilangan cincin kehilangan kekuatannya, tetapi jiwanya masih tersisa di cincin. Isildur kemudian mengambil cincin itu dan hendak menghancurkannya di Mt Doom, tetapi nafsu mengalahkannya keEgoisan Isildur menyimpan cincin itu menjadi kematiannya, cincin hilang ditelan bumi dan berpindah tangan. Hingga jatuh ke tangan Bilbo Baggins, seorang Hobbit petualang yang berteman dengan Gandalf "the grey".. Disinilah petualangan bermula....
Bertahun tahun kemudian... Bilbo Baggins menjadi manula dan berulang tahun ke-150. Ia tinggal bersama keponakannya Frodo Baggins (Elijah Wood). Gandalf "The Grey" (Ian Mckellen) seorang penyihir tua, datang untuk merayakan ultah nya. Semua baik baik saja hingga Bilbo iseng MEMAKAI "the one ring" menunjukan kekuatan luar biasa. Orang orang mengira bahwa itu hanya trik sulap dari Bilbo, tetapi. Gandalf sadar itulah Cincin Sauron setelah melihat kemampuannya, Gandalf menyuruh Bilbo menghancurkannya, tetapi Bilbo yang sudah tua akan pergi jauh dan menyerahkan semua pada Frodo, termasuk cincinnya. Dia meminta agar Gandalf menyertai keponakannya dalam keadaan apapun lalu bilbo pun pergi dan tidak kembali. Gandalf kemudian menyuruh Frodo pergi ke desa setempat dimana dia akan menemuinya setelah 'urusannya' selesai. Gandalf pergi menemui gurunya Saruman, seorang penyihir juga dg tujuan memperingatinya ttg penemuan Cincin Sauron. Tanpa sepengetahuan Gandalf, Saruman telah bersekutu dengan Sauron dan telah mengkhianati Gandalf. Gandalf pun disekap jadi Frodo tiba di desa bersama 3 orang Hobbit lain, Sam, Merry, dan Pip. lalu mereka bertemu dengan Aragorn (Viggo Mortensen) seorang pendekar yang mengaku sebagai teman Gandalf, Aragorn memberitahu mereka bahwa mereka harus berangkat kepada Elrond (Hugo Weaving), seorang Raja Elf demi merencanakan tindakan. Perjalanan mereka tidak santai karena para Nazgül (Raja Manusia yang telah korup) pengikut setia Sauron telah waspada thd keberadaan Cincin setelah Bilbo memakai cincin itu. Tetapi mereka akhirnya sampai ke tempat Elrond dan bertemu dengan Gandalf yang kabur dari sekapan Saruman. Disana para jagoan telah berkumpul, utusan utusan dari Dwarf, Manusia, dan Elf bersatu demi menghancurkan Cincin Sauron. Cincin itu hanya bisa di hancurkan di tempat pembuatanya; di Mt Doom di dalam Mordor. Tindakan gila memasuki Mordor menimbulkan perpecahan di Sekutu antara semua Ras, Tidak ada yang Sanggup membawa cincin itu karena kemampuan kegelapannya. Sampai akhirnya Frodo menawarkan diri sendiri untuk pergi ke Mordor dan menghancurkan Cincin. Keberanian Makhluk kecil ini membuat para pahlawan bersatu lagi dan ikut mengawalnya ke Mordor. Termasuk Boromir (Sean Bean) putra mahkota Raja Manusia, Legolas (Orlando Bloom) pendekar Elf, dan Gimli (mbahdarmooo tolong cari aktornya, soalnya aku lupa). Aragorn dan Gandalf juga ikut mengawal Frodo, 3 teman frodo yaitu Sam, Pip, dan Merry juga ikut. Sembilan orang ini yang bertugas menghancurkan "The One Ring" di kenal dg sebutan "The Fellowship of The Ring". Tontonlah perjuangan mereka..... (Wueh, baru 1/4 cerita tuh)


Biasanya film yang diambil dari buku terkenal akan kurang seru (i.e Harry Potter, Eragon, Narnia) tapi LOTR sungguh Magnum Opus! Sulit dijelaskan dengan kata-kata. Peter Jackson berhasil menciptakan sebuah dunia yang bisa kita percayai dan hayati. Sungguh menakjubkan bagaimana caranya membuat karakter fiksi seperti Hobbit atau Elf menjadi nyata dan lokasi yang sangat setia dengan buku; Shire di Gambarkan sebagai desa indah dan damai, Mordor di gambarkan sebagai tempat seperti neraka sangat sesuai dengan buku. Juga bagaimana kehebatannya dalam membuat Chemistry yang Apik dalam sesama aktor kawakan... Menyatukan aktor seperti Orlando Bloom (Balian of Ibelin di 'Kingdom of Heaven' atau Will Turner di 'Pirates of the Carribean'), Liv Tyler (Grace di 'Armageddon' atau Betty Ross di 'The Incredible Hulk') dengan Ian Mckellen (Magneto di 'X-Men') AJIBB it is EPIC!!
Bagi para Tolkienmania, ini adalah Mimpi jadi Kenyataan. Bagi para Critic, ini adalah terobosan baru dalam industri perfilman. Bagi para Gamer, ini ibaratnya MENONTON Dragon Age dan The Elder Scrolls. Bagi para penonton Mainstream, ini adalah EPIC MOVIE. Bagi kritikusfilmgadungan (yes you Mbahdarmooo! Nonton gih) ini adalah Magnum Opus.

Pros (+)
+ True to the Book; semuanya sesuai dengan buku.

+ Ensemble Cast; aktor terkenal semua.

+ Epic World; Lebih Hebat dari Hogwarts atau Narnia.

+ Epic Battle; setiap Epic Fantasy wajib punya perang skala besar.. This is one of the best.

+ Long Duration; film ini lama coy!

Cons (-)
- Coba si Gerard Butler yang jadi Sauron... Dia bisa teriak.... THIS IS MORDOR.....!!!! (inimah bukan cons A.R!!!!! (by mbAhdArmoOoO)

Score: 5/5
★★★★★

Reviewed By: A.R.

Friday, February 24, 2012

Law Abiding Citizen (2009) Review By:mbAhdArmoOoO

Sinopsis:

Law Abiding Citizen adalah sebuah film thriller Amerika tahun 2009 yang disutradarai oleh F. Gary Gray dari sebuah skenario yang ditulis oleh Kurt Wimmer. Film ini menceritakan tentang seorang pria yang memutuskan untuk menegakkan keadilan kepada pembunuh keluarganya dan sistem peradilan pidana.
Cerita di film ini dimulai dengan perampokan di rumah seorang ilmuwan bernama Clyde Shelton (Gerard Butler). Istri Clyde ditusuk dan diperkosa kemudian anaknya dibunuh. Semua itu dilakukan didepannya namun Clyde tak bisa berbuat banyak. Parahnya lagi, sistem hukum sepertinya tak berpihak padanya.
Film ini selanjutnya berkisah tentang bagaimana usaha Clyde Shelton menemukan keadilan untuk kematian istri dan anaknya. Namun, persoalanya tidak semudah yang dipikirkan oleh Shelton. Jaksa yang bertugas untuk mengawal kasus Shelton yaitu Nick Rice (Jamie Foxx) kesulitan untuk mencari bukti. Bukti-bukti yang didapat tidak cukup untuk menjerat tersangka, Clarence Darby dan Rupert Ames, dengan vonis mati.
Rice lalu membuat berkas terpisah dengan harapan salah satu pelaku akan berperan sebagai saksi bagi tersangka lainnya. Ia berhasil. Darby kemudian mengambil peran itu dengan bersaksi bahwa pelaku pembunuhan adalah Ames. Darby pun mendapatkan kompensasi bahwa ia tidak akan dihukum mati.
Mengetahui hal tersebut membuat Shelton kecewa karena ia melihat dengan jelas bahwa pelaku pembunuhan sebenarnya adalah Darby. Ia lalu mengajukan protes kepada Rice. Rice pun menyadari apa yang dilakukannya akan tetapi persoalannya adalah bukan apa yang diketahui oleh Shelton namun apa yang dapat dibuktikan di pengadilan. Untuk itulah ia melakukan negosiasi. Putusan pengadilan akhirnya keluar. Darby dihukum kurang lebih 5 tahun sedangkan Ames di vonis mati.
Alur cerita kemudian berkisah sepuluh tahun setelah putusan pengadilan. Dengan bekal sepuluh tahun, Shelton mempelajari seluk-beluk hukum. Dengan modal demikian, ia mencoba untuk memperbaiki hukum melalui caranya sendiri. Skenario pun ia buat dengan matang. Bermula dengan mensabotase pelaksanaan vonis mati Ames dan merekam pembunuhan Darby, ia seolah ingin menyerahkan diri untuk ditangkap dan diadili.
Shelton akhirnya berhasil ditangkap. Namun, Rice -yang bertindak sebagai jaksa- kembali mengalami kesulitan untuk mendapatkan bukti untuk mendakwa Shelton. Pada saat itulah Rice mengulangi perbuatanya dengan melakukan negosiasi kepada Shelton dengan mengharapkan pengakuan pembunuhan. Dengan lugas Shelton mengulangi apa yang pernah diucapkan Rice sepuluh tahun lalu kepadanya, “this is not about what you know, this is what you can prove in court.”
Saat berada di dalam penjara Clyde masih sempat mengancam Nick Rice untuk memperbaiki kesalahan yang ia lakukan sepuluh tahun silam atau satu per satu orang yang terlibat akan mati. Meski berada di balik jeruji besi, Clyde ternyata terbukti mampu melaksanakan niatnya itu. Kini tanggung jawab berada di pundak Nick karena hanya Nick yang bisa menghentikan serangkaian pembunuhan itu.

Director: 

F. Gary Gray

Writer: 

Kurt Wimmer


The Review:
THIS IS SPARTA!!!!!!!!!,masih ingat leonidas??,ya,kali ini oom Leonidas ada dalam film ini dalam wujud lain,bukanlah seorang pejuang sparta,melainkan seorang ilmuwan yang keluarganya tewas dibunuh,ekpresi kemarahannya di film ini sama dengan ekpreksi Leonidas di 300,cuman tanpa teriakan THIS IS LAW ABIDING CITIZEN!!!!.

cerita diawali dengan Clyde yang bermain2 dengan anaknya di rumahnya,kemudian datang beberapa EKOR kawan perampok yang benar2 random tujuannya,mau ngerampok,tapi malah kemudian memerkosa,kemudian membunuh,kemudian membunuh,mengikat,dan mengambil barang,istri Clyde dan anaknyapun terbunuh,dari sini sudah terlihat jelas akan banyak Plot Hole yang menghiasi film ini,kalau istri dan anaknya dibunuh,kenapa Clydenya cuman di ikat dan ditinggal,seharusnya dibunuh juga,karena akan ngilangin Eyewitness,law abiding oh law abiding
kemudian ke2 penjahat itu disidang,gw gak akan jelasin cerita sidangnya karena udah gw jelasin di sinopsis diatas,bersetting 10 tahun kemudian,Clyde masuk penjara karena dituduh telah melakukan pembunuhan terhadap Darby,disinilah intrik antara Clyde dan Nick dimulai,Clyde kemudian yang berusaha memperbaiki sistem hukum yang ada di Philadelphia,membunuh 1-1 anggota praktisi hukum,walaupun dia sedang disekap dalam penjara,wow,bagaimana bisa orang yang dikurung di penjara bisa membunuh orang yang ada diluar penjara??,dendamnya dan kebenciannya terhadap sistem hukum yang bisa di oprak-aprek,membuat sang Prosecutor Nick (Jamie Foxx) kewalahan menghadapi Clyde,karena Clyde dapat membunuh targetnya kapanpun,dimanaoun dia inginkan walaupun dia dalam penjara,bagaimana  cara Clyde melakukan pembunuhan2 itu??,siapa yang akan menang di akhir,sang Jaksa Penuntut??,atau sang Ayah yang kehilangan keluarganya,tonton filmnya

secara,film ini sudah memiliki alur yang kuat,penokohan,dan lain2,dan memiliki potensi untuk menjadi best movie in 2009,plot yang kuat,banyak twist2 kecil,semuanya SEMPURNA,IMO selama 90 menit kita merasakan ke-DEWAanya Clyde,kapan lagi seorang manusia bisa membunuh orang diluar dari dalam penjara??,90 MENIT ITU MOMEN TERHEBAT DI FILM INI,tapi bagaimana kah 20 menit terakhir??,momen2 terakhir di film ini benar2 membuat film ini yang memilki pondasi kuat dari awal sampai pertengahan,pondasi itupun runtuh di akhir cerita,entah screenwritternya kah atau siapa yang bertanggung jawab atas hal ini,film yang memiliki POTENSI bagus akhirnya hancur karena ending yang sangat konyol,benar2 deh,gw mau caci-maki dah yang bikin itu ending,trully,its not UNSATISFYING ENDING,but DISSAPOINTED ENDING,gw sebagai penonton kecewa,demikian juga beberapa temen gw yng nonton nganggep ending yang gk ada klimaksnya,bukan ending namanya kalau gak ada klimaksnya,secara,selama 90 menit law abiding citizen berhasil mengajak kita naik roller coaster,namun selama 20 menit terakhir,roller coasternya rusak dan mogok ditengah2,its very awfull,watch the movie,you think its good,but when you go through the ending,it will be 1000x times worse than you imagine,trust me
mbAhdArmoOoO Verdict:

Pros:
+ good theme,about a man who seeks justice behind cell
+ akting Clyde yang karismatik,egois,menghibur,dan penuh rahasia benar2 menarik diikuti
+ thriller scene beberapa yang membuat penonton histris
+ beberapa twist kecil yang membuat rasa penasaran 

Cons
- beberapa plot hole dimana2x
- akting Jamie Foxx kurang gres gimana gitu
- ENDING PARAH,hanya screen writer pemalas luar biasa yang ngebikin ending kek gini

Law Abiding Citizen Score:
        • Score: 3/5
          ★★★
      PS:Law Abiding Citizen sebenarnya deserve 5 stars without the ending,ending yang benar2 lucu deh nurut gw....


V for Vendetta (2005) Review.

Film ini di ambil dari komik 10 volume dari DC, bercerita tentang seorang revolusioner anarkis bertopeng Guy Fawkes yang meneror pemerintah inggris dan menyebut dirinya sendiri sebagai "V". ANARCHY adalah tema utama, dan kisah Evey Hammond sebagai driving force film yang digarap oleh James McTeigue.
Topeng Guy Fawkes yang di pakai oleh "V" telah menjadi simbol grup aktivis dan Hacker dunia nyata yang disebut "Anonymous" (ya saya salah satunya). mereka menjadikan V sebagai simbol perlawanan terhadap opresi, dan tirani pemerintah. Grup ini juga bertanggung jawab terhadap penjebolan sejumlah website milik pemerintah dalam "Cyber War" kemarin sebagai usaha untuk menentang SOPA/PIPA. Bergabunglah dg mengfollow @YourAnonNews di Twitter.                                                            

Director: 
James McTeigue
Writers: 
Andy Wachowski (screenplay), Lana Wachowski(screenplay)
Stars:
 Hugo Weaving, Natalie Portman and Rupert Graves


Quote: "Voila! In view a humble vaudevillian veteran, cast vicariously as both victim and villain by the vicissitudes of fate.
This visage is no veneer of vanity, is a vestige of vox populi, now vacant, vanished, however, this valorius visitation of a by-gone vexation' stands vivified and has vowed to vanquish these venal and virulent vermin vanguarding vice and vouchsafing the violently vicious and vorcarious violation of volition.
The only verdict is vengeance, a vendetta, held as a votive, not in vain, for the value and veracity of such shall one day vindicate the vigilant and virtuous. Verily, this vichyssoise of verbiage veers most verbose, so let me simply add that it's my very good honor to meet you and you may call me V."


Synopsis:
"Remember Remember the 5th of November"
Film dibuka dengan Gunpowder Plot nya Guy Fawkes Pada tahun 1605. Rencana untuk meledakkan gedung parlemen inggris dengan Mesiu. Rencana gagal, dan Fawkes pun dihukum gantung. Ratusan Tahun kemudian, ada orang yang meneruskan tekadnya dan membuat semua orang mengingat tanggal 5 November....
Inggris pada tahun 2030 telah di kuasai oleh pemerintah Totalitarian dan partai Norsefire yang menyebar propaganda kemana mana. Monarki inggris telah jatuh, dan dunia diancam oleh pandemic penyakit. Inggris dipimpin oleh Adam Sutler seorang Diktator.
Evey Hammond (Natalie Portman) seorang wanita cantik yang bekerja untuk televisi nasional inggris, melanggar jam malam dan tertangkap oleh polisi Norsefire kemudian Muncullah V, seorang revolusioner menyelamatkan Evey dan membawanya melihat penghancuran Old Bailey oleh V. Esoknya "Tanggal 5 November" V menyandera stasiun pusat televisi untuk menyiarkan pidato pada seluruh rakyat inggris agar mengingat hari 5 november sekaligus tantangan bagi pemerintah, bahwa dalam setahun V akan kembali pada tanggal 5 November. Pada saat pelarian V nyaris tertangkap tetapi diselamatkan oleh Evey, Evey jatuh pingsan terpukul oleh anggota Norsefire sehingga V terpaksa membawanya ke markasnya. Selama Evey di kurung di markas, V membunuh para petinggi pemerintah Norsefire satu per satu. dalam rencananya menyatukan rakyat untuk menggulingkan pemerintah pada tanggal 5 November.
Reaksi saya setelah nonton film ini adalah 60% AWESOME dan 40% KECEWA. Plotnya dan Screenplay padahal sudah Layak dapat nominasi Oscar, benar-benar kelas dunia! Tapi sutradara James McTeigue kurang memasukan unsur Thriller dlm film ini dan adegan aksinya hanya "Lumayan" (oh coba seandainya Christopher Nolan yang jadi sutradara.. Pasti EPIC). Terkesan V sebagai orang banyak omong! Coba V dijadikan tipe pembunuh pendiam pasti akan lebih GOKIL!
Dan malah adegan yang seharusnya Tegang jadi malah biasa saja, tapi film ini ada juga yang bagusnya kok. Partai Norsefire benar benar ditampilkan jahat seperti Nazi, masa lalu V yang kelam ditelusuri sampai ke akarnya, Akting Natalie Portman Two Thumbs up! Tapi menurutku yang paling hebat di film ini adalah pencitraan V. Penonton dapat bebas mementukan V sebagai Protagonis atau Antagonis, Pahlawan atau Penjahat.. Menurutku itulah the Greatest Achievement.

Pros (+)
+ Storyline sungguh menakjubkan, sampai menginspirasi aktivis "Anonymous" untuk menjadikan V sebagai simbol.

+ Natalie Portman rela dibotakin, tapi tetap saja cantik.

+ V tak pernah membuka topeng, sehingga makin misterius.

+ Partai Norsefire dijadikan stereotipe partai totalitarian abad 20, Adam Sutler dijadikan sbg contoh Diktator abad 20 (Hitler, Stalin, Castro, Mao, Mussollini)

+ Propaganda dan Konspirasi yang dalam benar benar seperti yang dilakukan pemerintah dunia masa kini.

Cons (-)
- Tema Anarkisme yang dominan di komik, tidak begitu ditunjukan di film.

- Penyutradaraan kurang bagus.

- Genre Thriller, tapi kurang berasa Thrillnya.

- V banyak omong.

7.5 out of 10

Reviewed By A.R

Thursday, February 23, 2012

The Butterfly Effect (2004) Review By: A.R

Ini adalah salah satu contoh film yang tidak klise! FRESH! Suatu pioneer dlm plot perfilman. Bravo Eric Bress lu bikin film yang UNIQUE!! Plotline nya merambat ke dimensi lain, sungguh tidak biasa namun sangat menawan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi film ini. Tapi itu juga yang menjadi kelemahan.. Makanya ceritanya agak Ngawur.. Karena terlalu kompleks. Nevertheless a Must Watch film!  tapi tidak disarankan bagi orang yang bernalar rendah! (Kau Mbahdarmoo! Masa ngetik aja salah!)






    • Anak kecil bernama Evan Treborn (Ashton Kutcher) tumbuh besar di kota kecil dg ibunya dan teman temanya. Masa kecilnya di lalui dg saat saat aneh dimana dia pingsan dan hilang ingatan, lalu terbangun lupa segalanya. Tapi sesuatu yang buruk selalu terjadi saat dia pingsan. Masalah ingatan ini makin sedikit dia alami seiring dg bertambahnya usia.. Hingga mendekati kesembuhan. Sejak Evan berumur 7 tahun dia selalu menulis kejadian sebelum dia pingsan ke dalam Diary agar dia bisa mengingat apa yang terjadi sebelum dia pingsan. Pada saat Evan masuk kuliah, dia membaca diary miliknya dan FLASHBACK langsung terjadi yang melemparnya ke saat kejadian di Diary itu. Tepat sebelum Evan pingsan! Evan melakukan hal yang berlainan dg masa lalu (contoh: pada masa lalu dia bermain api sehingga terbakar. Pada saat flashback dia tidak main api). Pada saat tersadar dari Flashback, Sejarah telah berubah. Evan mengubah masa lalu sehingga berdampak pada masa depan.. Lama kelamaan Evan menguasai teknik Flashback dan mulai mengubah masa lalunya yang kelam. Teori ini dinamakan "The Butterfly Effect". Tapi.. Semua tak berjalan sesuai rencana.. Tontonlah kelanjutan ceritanya!


    • GOKIL!! Itulah kata yang cocok utk menjelaskan film ini. Sungguh tak biasa plot yang disajikan oleh Eric Brees. Tidak menimbulkan PARADOKS sama sekali. Mirip Fujiko.F.Fujio (pada masa lalu Evan bermain api dan menyebabkan dirinya terkena luka bakar. Tapi dia ubah kejadian di flashback sehingga dia tak mendapat luka bakar di dunia nyata) alternate reality yang unik dalam jumlah signifikan memang bagus, tapi cenderung membuat penonton bingung. Beda dg "Inception" yang bisa memisahkan dunia nyata dan palsu dg menggunakan Totem. The Butterfly Effect tidak memasukan totem sehingga penonton bingung entah yang mana Alternate Reality dan yang Nyata. Anyways, Great performance by Ashton Kutcher! Mantan host punk'd ini bisa Akting juga!

      Pros (+):
      + Great Story
      + Real Portrayal of an Alternate Reality
      + Tidak Klise
      + Cool Ending
      + No Paradox

      Cons (-)
      - Cerita agak ngawur
      - kurang penjelasan antara dunia nyata dan alternate reality

      Score: 4/5
      ★★★★

Tuesday, February 21, 2012

Wednesday, February 15, 2012

The Blind Side (2009) Review by. A.R


The Blind Side (2009)
Berdasarkan kisah Nyata kehidupan pemain American Football.
Ini adalah film keluarga untuk semua umur, jadi tak ada adegan action atau kata kata kasar. film ini bertema Kristen seperti 'Facing the Giants'. Film ini menceritakan seorang pemuda berkulit hitam bernama Michael Oher (pemain Baltimore Ravens di NFL) yang tinggi lebih dari 200 cm dan berat lebih 300 lbs yang diperankan oleh Quinton Aaron. Lalu tentang seorang ibu rumah tangga kaya raya Leigh Anne Tuohy (Sandra Bullock). Sejujurnya film ini sangat sangat "worth it" untuk di tonton karena menginspirasi para penonton, gw aja ga bosan bosan nonton film ini.. Ada 'sesuatu' yang begitu memikat. Sandra Bullock menang Oscar for Best Actress dalam perannya di film ini.
Director: John Lee Hancock
Starring: Sandra Bullock, Quinton Aaron, Kathy Bates, Jae Head.

Memorable Quote:
Michael ~ I Never had one before...
Leighanne ~ What? A room to yourself?
Michael ~ A Bed

Synopsis:
(Opening) Evolution of a Game:
Film ini dibuka dg cuplikan dari NFC Conference Championship game tahun 1980an antara New York Giants vs Washington Redskins. Narasi Sandra Bullock menjelaskan permainan football berevolusi sejak Quarterback Redskins, Joe Theismann di hantam keras oleh Linebacker NYG Lawrence Taylor.. Theismann cedera parah dan terpaksa pensiun.. NFL sadar Bahwa butuh perlindungan khusus untuk melindungi sisi buta Quarterback.. Pelopor posisi "Left Tackle", untuk melindungi sisi buta. (To Protect The Blind Side).
Michael Oher seorang remaja kulit hitam bertubuh raksasa tunawisma dan tidak tahu soal Football atau soal Keluarga, yang ia tau hanya kehidupan jalanan di kota Memphis, Tennesee. Pada awal film Michael dimasukan ke sekolah swasta kristen: Wingate oleh pamannya, tapi karena IQ dan nilai yang kurang mencukupi membuat dirinya hampir ditolak. (Tapi dia masuk karena itu adalah sekolah Kristen). Lalu pindah ke Leigh Anne Tuohy, seorang Businesswoman/Houswife kaya raya dg kehidupan sempurna (suami penyayang, dua anak teladan). Bertemu Michael saat hujan dan tanpa tempat teduh, Anne mengajak Michael untuk tinggal dirumah mereka.. Hubungan yang awkward ini semakin aneh saat Keluarga Tuohy kurang senang dg kedatangan Michael. Anne memasukan Michael ke tim Football agar dia dapat mencari jati diri, tapi michael tidak bisa main Football.. Jadi di dikucilkan dari tim. semuanya berubah saat Michael menyelamatkan putra bungsu Tuohy dari tabrakan, saat di test oleh ahli.. Michael mempunyai 98% "protective instinct". Anne Menyadari bahwa Michael memiliki insting melindungi yang luar biasa, jadi dia minta pelatih utk memindahkan dia ke posisi "Left Tackle" agar melindungi sisi buta Quarterback. Michael menjadi Bintang baru sekolah dan kemampuannya "to protect the blind side" memikat sejumlah pencari bakat dari universitas terkemuka.. Tontonlah kelanjutan kisah nyata Michael Oher di kehidupannya sebelum dia jadi pemain Profesional..

THIS IS ONE OF THE MOST INSPIRING MOVIE EVER!!
Benar benar deh akting Sandra Bullock World Class! Jelas dia menang Oscar. Tapi tumben lho Holywood memerhatikan film keluarga. Yang bertema Kristen lagi!
John Lee Hancock stays true to the Extraordinary true Story. Tapi memang lho, Cerita nyata Michael Oher yang membuat film ini begitu dramatis.
Yang aku bingung gimana cara dia nemu Aktor yang sebesar Michael Oher?
Secara keseluruhan film ini sangat baik untuk di tonton, I really recommend this one. Penonton Mainstream mungkin kurang suka.

A.R Verdict.

Pros (+)
- True Story
- Sandra Bullock Incredible acting
- Christian Value
- For All Ages
- Cameo dari pelatih pelatih asli liga Universitas
- Cuplikan American Football

Cons (-)
- Unstatisfying Ending

Score: 4.5/5



Wednesday, February 8, 2012

I Saw The Devil (2010) Review.

setelah jenuh kebingungan mau review film apa,akhirnya gw bertoleh sedikit kepada film yang 1 minggu lalu eh,2 minggu yang lalu rasanya,film berjudul I Saw The Devil mungkin terlihat seperti film HANTU ala korea,siapa yang ga tau sadako,eh sadako itu dari jepang apa korea??,lupa gw,wkwkwkwk,pokoknya seperti itulah kesan pertama gw melihat sampul film I Saw The Devil di tempat om om dvd bajakan,film itupun gw lewatkan,secara gw orangnya agak penakut dan males nonton begituan,sampai detik ini film horor fav gw itu ya The Shinning sama The Exorcist yng versi tahun 72,oke back to topic,trus satu kali waktu tmen gw bilang dia baru aja nonton film keren berjudul I Saw The Devil (gw singkat ISTD aje biar gk kepanjangan),dia bilang itu film gokil,ternyata bukan film horror ghost,melainkan agak mirip2 film The Silence of The Lamb dicampur kengerian SAW,seperti apa kisi2 filmnya??,mari baca review saya dulu.

Director: 

Jee-woon Kim
Genre: Horror/Thriller
Sinopsis:
Kalau sudah terbakar dendam, orang kadang sudah tak sadar lagi siapa dirinya. Satu-satunya tujuan adalah membalaskan dendam itu, apapun konsekuensinya. Soo-Hyun (Lee Byung-hun), misalnya, ia juga tak ragu-ragu menyeberang dari jalur hanya untuk membalaskan sakit hatinya
Soo-Hyun adalah seorang agen rahasia. Suatu ketika, kekasih Soo-Hyun yang bernama Joo-yeon (Oh San-Ha) ditemukan mati mengenaskan di tangan seorang pembunuh bayaran bernama Kyung-Chul (Choi Min-sik. Kyung-Chul memang adalah seorang psikopat. Ia tak perlu alasan untuk menghabisi nyawa orang. Kyung-Chul membunuh untuk kepuasan batinnya.
Kematian Joo-yeon ini membuat kemarahan Soo-Hyun memuncak. Ia bersumpah untuk mencari Kyung-Chul dan membalas dendam. Soo-Hyun tak percaya lagi pada sistem hukum. Ia harus menemukan Kyung-Chul meski risikonya perburuan ini bakal mengubah hidup Soo-Hyun. Soo-Hyun sudah tak peduli lagi kalau ia berubah menjadi pembunuh berdarah dingin seperti Kyung-Chul. Soo-Hyun tetap harus membalas dendam.

The Review:
sudah baca sinopsisnya??,kalau sudah mari baca reviewnya,ini film ceritanya standart aja,dan bisa dibilang formula cerita seperti ini sudah sering dipakai di film2 horor/thriler lain,orang yang anda sangat sayangi dibunuh,lalu anda marah karena merasa kehilangan,terus anda akan balas dendam,dan BANG,akhir yang mudah ditebak,cerita yang linear,dan semacamnya,namun tidak ada kata linear,klise,dan cerita yang sering dipakai buat ISTD,ISTD menawarkan KESADISAN dan KENGERIAN dan DENDAM,di tiap2 adegan,anda akan disuguhi dengan adegan sadis,adegan penuh darah,namun bisa dibilang MENAWAN,pembuat film ini sukses mebuat alur cerita sederhana,namun kesederhanaannya itu ditutupi dengan amarah,dendam,kebencian yang berhasil masuk kedalam alam bawah sadar para penonton film ini,tiap kali ada adegan yang bisa dibilang BLOOD and GORE,anda bisa merasakan itu adalah hari tersial anda,gw juga waktu nonton ini film sebenarnya dah mulai ga kuat melihat adegan brutal yang ditawarkan,namun ada 1 hal yang membuat gw mampu bertahan menonton film ini,apa yang membuat gw kuat nonton ini film,ya,DENDAM,film ini mebuat anda merasakan apa itu kemarahan dan dendam yang luar biasa,dan saat menonton film ini,anda mulai tidak bisa membedakan mana yang baik,mana yang jahat,mana yang putih,mana yang hitam,ke 2 karakter terlihat abu-abu,dan itulah yang menjadi daya tarik film ini.

adu pintar antara ke2 karakter protagonis dengan antagonis benar epic,yang 1 adalah agen rahasia pemerintah,yang 1 adalah psikopat yang sudah memakan banyak nyawa,saat awal cerita anda akan melihat sosok MALAIKAT dan sesosok IBLIS,namun di pertengahan sampai akhir,sang malaikat sepertinya jatuh, dilempar dari surga dan berubah menjadi IBLIS,ini bukanlah pertempuran MALAIKAT melawan IBLIS,namun IBLIS melawan IBLIS,malaikat yang dikuasai amarah,dendam,dan kebencian pun berubah menjadi sosok iblis yang mengerikan,anda akan dibawa film ini,duduk di kursi anda selama 2 jam lebih beberapa menit sampai lupa waktu karena anda akan menelan suguhan aksi dan pembunuhan yang brutal danmelihat transformasi seorang agen rahasia yang  memiliki kehidupan yang indah,masa depan cerah,dan karir yang mantap,berubah karena sesuatu yang berharga darinya direnggut,dia meninggalkan semua hal yang dia miliki hanya untuk 1 tujuan,"DENDAM",dan mulai berubah menjadi seorang pembunuh.

aksi yang dewa,adegan yang brutal,camera movement yang keren (adegan di dalam taxi "double murder sangatlah epic),membuat film ini berhasil masuk dalam daftar film favorit gw,akting Min-Sik Choi benar2 sangat hebat (remember Oldboy),beliau masih ingin menunjukan bahwa dia belum tua dan masih mampu berakting,dan ending yang pahit menjadi nilai plus di film ini,anda boleh mengatakan bahwa balas dendam itu gak ada gunanya,tapi bagi Kim-Soo-Hyeon,perkataan anda hanya dianggap angin lalu,seni balas dendam yang hebat,tangkap lepas,tangkap lepas antara ke2 karakter sukses membuat gw menyambangi layar laptop gw selama 2 jam lebih,saat pemburu diburu,itulah tagline yang cocok untuk film ini,this movie absolutely amazing,its great,its good,but still,not perfect,let see the verdict
The Verdict:

Pros (+)
+ aksi2 berdarah2ya benar realistis

+ akting sang psikopat benar2 mantap (salut buat om Min-Sik Choi)

+ music yang sangat ngena,benar2 pas di tiap adegan

+ tema balas dendam yang sangat unik,jarang ada kek gini

+ adu pintar yang sangat pintar,mirip kek No Country for Old Men

Cons (-)

jalan cerita yang linear,sudah sering kek gini

- ending mudah ketebak,dan pasti begitu2 endingnya,walaupun pahit tapi akan mirip seperti yang dibayangkan

- adegan sadisnya terlampau sadis,cowok seperti saya sudah nyarus semaput,apalagi cewek,brrrr

-beberapa karakter agak kaku aktingnya

    • Score: 4/5
      ★★★★
  • PS:remember,sang protagonis itu agen rahasia,jadi ingat,bahwa dia akan bertempur dengan gadget2 layaknya James Bond,ga banyak sih gadgetnya kek james bond,soalnya gadget bond itu agak HAYAL dan gak realistis,hohoho,oke,ini film sangat recomended to watch,penonton mainstream bakalan suka film ini,unless cewe yang gk kuat nonton kek SAW (yes,you A.R),membuat film ini boleh dilewatkan dari must watch list,tapi bagi thrilerseeker,you won't regret this movie!!,oke segitu dulu review gw,see u guys next time ye)

Tuesday, February 7, 2012

The Black Swan (2010) Review By:A.R

    • The Black Swan. (2010)
      Film Thriller-Psychological Horror ini sungguh unik dan tidak klisé seperti film kebanyakan.. Film ini mengambil adaptasi "Swan Lake" suatu teater ballet dari rusia dan dibuat jadi film. Sutradara Dan Aronofsky bukan hanya membuat film horror yang fantastis, tapi juga menempel "kepribadian ganda" dalam pikiran kita. Penggunaan kata kata "profanity" memang banyak, tapi tidak cukup untuk merusak kehebatan film satu ini. Natalie Portman benar-benar "Magnifico" dalam perannya sebagai ballerina Nina Sayers. Benar benar layak mendapat Oscar for Best Actress.
      Director: Dan Aronofsky
      Starring: Natalie Portman, Mila Kunis
    • Synopsis:
      "The Swan Lake" dahulu di Russia ada seorang ballerina cantik nan anggun dengan gerakan yang mulus, dia adalah White Swan. Pangeran jatuh cinta pada white swan dan akan melamarnya, tapi kembarannya yang jahat, Black Swan dg gerakan Anggun memikat nan agresif dan Menarik juga mengincar pangeran. Sang pangeran lebih memilih Black Swan, dan white swan pun sadar bahwa cintanya jatuh pada orang yang salah, melakukan Bunuh Diri.
      Plot di atas adalah driving force of the story..
      Audisi di buka untuk pementasan Swan Lake,
      Ballerina handal cantik bernama Nina Sayers(Natalie Portman) mengikuti audisi tsb, dan memikat si produser swan lake. Nina disebut akan berpperan sbg White Swan, karena dirinya tidak memenuhi kriteria menjadi Black Swan. Nina pun menjadi frustasi selain kegagalannya, ballerina lain yang cemburu oada nina, dan kehadiran Lily(Mila Kunis), seorang Ballerina cantik yang lebih hebat dari Nina. Nina berjuang keras agar dapat menjadi Black Swan, dan lama lama hidup nina terpengaruh oleh Black Swan. Tontonlah kelanjutan kisah Horror-Thriller ini!
    • Nina Sayers yang pada awal cerita sungguh baik hati, taat orang tua, dan pemalu.. Lama lama semakin berubah sikap dan pribadinya seiring latihannya menjadi Black Swan. Gw lihat tema film ini ada mental psikologis yang terlalu dipaksa bisa berbahaya, seperti pada malam Nina tidur lelap, esok paginya tubuhnya penuh cakaran. Film yang benar benar "Epic" dari Dan Aronofsky, tapi Natalie Portman benar benar "Exceeds Expectations" semua orang dg penampilan di film ini. Luar Biasa! "Magnum Opus" for Natalie!!!
      Natalie memerankan semua adegan dg sempurna, dari Ballet tanpa Stuntman sd adegan Lesbian. Gue aja bingung si Nina Sayers 'straight' atau lesbi sih? Nevertheless Psychological Horrornya kena banget! Bukan ala SAW yang tegang atau film zombie lain, tapi benar benar menakuti Psikologis para penonton.
      Padahal tidak ada adegan seram, tapi mengapa semua penonton jadi tegang ya?! Really good Epic movie.

      Pros (+)
      + Natalie Portman Oscar winning performance.
      + Real Psychological Horror
      + tidak klisé
      + Shocking Ending
      + Real Ballet

      Cons (-)
      - plot yang sulit, orang berfikiran rendah kemungkinan harus nonton 2 kali. (Yes you mBahdArmOoo)
      - Lesbian (bingung gue, gue sih suka Lesbian)
      - Profanity Words.

      Score: 4/5
      ★★★★

Sunday, February 5, 2012

Batman & Robin (1997) Review.

Honestly... THIS IS THE WORST F-IN MOVIE I HAVE EVER SEEN!! Parah banget film ini!! Ga layak masuk hollywood! (Padahal aktornya kelas dunia semua). OMG!!! Grafik konyol, alur cerita ancur, sama akting jelek!! Ckckck, prihatin saya pada nasib superhero yang satu ini. Bahkan "Batman Forever" ga seburuk ini. Untunglah Christopher Nolan menyelamatkan Batman dg "Batman Begins" di masa yang akan datang. Sutradara Joel Schumacher sangat di kritik setelah rilis film ini, hampir hancur karirnya. tapi sebenarnya bukan salah si Joel, Warner Bros. Ingin membuat film ini "lebih ramah, dan family-friendly, untuk semua umur" tapi malah itu yang bikin Hancur!!!
Director: Joel Schumacer
Starring: George Clooney, Arnold Schwarzenegger, Uma Thurman.


Synopsis:
Tau ah Gelap!!
Ceritanya ngaco!


Oke, ada banyak hal yang jelek di film ini.
1) Dengan memasukan Robin, batman bukannya terlihat seperti jagoan, malah jadi orang yang perlu bantuan. Dan hubungan mereka bukan nya terlihat seperti "Brotherhood" tapi malah terlihat jadi "GAY".
2) Sama sekali ga terlihat Chemistry antara Batman, Robin, and Batgirl. Batman + Robin aja udah parah, sekarang + Batgirl?! WTF!!
3) 3 Villain yang sama sekali ga nyambung. (Poison Ivy, Mr. Freeze, Bane) kenapa mereka bisa di film yang sama?
4) Kreasi Gotham City yang seperti mainan, membuat batman jadi kekanakan, beda dg "Art-Deco Gotham" ala Tim Burton atau "Real City" ala Christopher Nolan.
5) Tidak adanya Romantic interest bagi superhero kita. Masa Poison ivy yang jadi Romantic Interest?! Trus batman & robin rebutan?! Berarti:
Batman + Robin = Edward + Jacob.

Pros (+)
+ Bagus untuk semua umur.

Cons (-)
- Lima yang diatas
- Poor Special Effects.
- Weak Acting
- merusak citra Batman.

1.5 out of 10

Anonymus Reviewer.

Thursday, February 2, 2012

The Hangover (2009) Review.

Review sedang dirombak,maaf atas ketidak-nyamanannya.

The Deer Hunter (1978) Review.


    • THIS IS ONE OF THE BEST MOTION PICTURE I HAVE EVER SEEN!!! Sutradara Michael Cimino memimpin ALL-STAR Cast dalam film drama-thriller tentang kehidupan 3 orang keturunan Amerika-Russia. Won 5 Academy Awards. And listed in AFI's 100 best movies of all time.
      Ini film wajib bagi penikmat sinema!
      Director: Michael Cimino
      Starring: Robert de Niro, Christopher Walken,
      Meryl Streep. (AKTOR LEGENDARIS SEMUA)
      Trivia: 3 aktor di atas pemenang Oscar Semua.
    • Synopsis:
      Cerita The Deer Hunter dibagi menjadi 3 act dari tahun 1968-1975.
      Act 1 menceritakan tentang awal mula ketiga pria di amerika. Michael (De Niro) sebagai pemimpin serius, Steven (Savage) sebagai orang humoris, dan Nick (Walken) sebagai orang pemalu yang hobi memburu rusa. (DEER HUNTING)
      Act 2 menceritakan masa mereka bertiga saat menjadi tentara pada perang vietnam
      Act 3 menceritakan ttg kehidupan di Amerika pasca perang. Endingnya GOKIL!!! Para pembaca blog ini mesti nonton film yang satu ini.
Film ini adalah "Magnum Opus" bukan "EPIC" lagi!!
Para aktor kawakan bersatu untuk membuat film ini sungguh dramatis dan emosional. Tapi dari segala aksi, drama, dan thrill, Ada Trademark khusus yang menempel pada film ini, seperti halnya "Bullet-Time" dalam The Matrix, atau "Roundhouse-Kick" dari Chuck Norris.. The Deer Hunter memiliki Trademark yang melekat, hingga orang yang menonton pasti akan selalu ingat. Yaitu "RUSSIAN ROULETTE". Adegan Russian Roulette adalah  one of the best Scene of All Time!!! (Christopher Walken bagai DEWA). Ditambah ending yang benar benar emosional, film ini layak mendapat 5 Oscar. Tapi tetap saja, Adegan adegan Russian Roulette benar benar membuat saya merating film ini "Magnum Opus"


Score: 5/5
★★★★★

Reviewed By A.R 

Wednesday, February 1, 2012

Dorian Gray (2009) By: A.R

    • Sebenarnya film ini bukan salah satu film terbaik sepanjang masa, alasan gw ngereview film ini karena merupakan adaptasi dari salah satu novel favorit gw; "The Picture of Dorian Gray" by Oscar Wilde(yang menurut gw lebih hebat dari Shakespeare).
      Director:: Oliver Parker
      Starring: Ben Barnes, Colin Firth, Rachel Hurd-Wood.
    • Synopsis:
      Anak muda Naif dan Tampan bernama Dorian Gray (Ben Barnes) tiba di London, dan langsung di bawa ke dunia hedonisme oleh Lord Henry Wotton (Colin Firth). Lalu seorang pelukis kenalan Wotton bersedia untuk melukis diri Dorian untuk mengabadikan dirinya yang Tampan dan Muda, pas selesai melukis, Dorian bersumpah; "dia akan memberikan apa saja agar saya dapat tetap seperti di lukisan ini.. Bahkan Jiwanya".
      Tahun Tahun berlalu dan kehidupan Hedonisme Dorian yang penuh dosa makin parah. Tapi Dorian TIDAK MENUA sedikitpun, dia masih dalam fisiknya yang muda dan tampan. Dan dorian yang penasaran kembali untuk melihat Lukisan yang dulu. Dan Lukisan itu berubah! Sekarang Lukisan itu menampilkan orang tua berkeriput. - Dorian Sadar dia telah menjual jiwanya pada iblis, dan setiap Dosa yang ia perbuat akan semakin membuat lukisan itu menua.. Bagaimana kelanjutannya? Nonton filmnya!
    • Oke. Menurut gw film ini benar benar adaptasi yang sempurna dari novel Oscar Wilde. Ben Barnes menampilkan Dorian yang sombong dan angkuh so well. Tapi film ini cuma gw klasifikasikan only as 'good' not 'great' and not 'EPIC', Dan seharusnya genre film ini jadi Thriller-Drama. Oliver Parker memang bukan sutradara kawakan seperti Peter Jackson atau Michael Bay., tapi dia cukup memberikan film yang menarik.

      Menceritakan kehidupan Hedonisme dan dosa denga indah,film ini sedikit sekali bagian aksi-nya jadi not recommended for Thrillseekers! Film ini di dominasi oleh omongan antar tokoh dan plot penting mengenai lukisan Dorian Gray,film ini seharusnya tampil baik di Box-Office, tapi dikarenakan advertising yang buruk. Film ini kurang mampu bersaing. But then again, 'good' movie!
      A.R Verdict

      Pros :
      + Nice Adapted Screenplay
      + Great Acting
      + Good Story
      + Drama at the begining but Thrilling at the end.

      Cons:
      - Poor Advertisement
      - Poor Box Office gross
      - Not so good image quality
      - Slow

      Recommended for Novel Lovers, Sophisticated people, and Drama Queens

    • Score:
      3/5 ★★★