Saturday, February 23, 2013

Zero Dark Thirty (2012) Review.



Tadi malem gw mimpi basah, bedanya, kali ini mimpi basah gw isinya bukan ngewe2 ama cewe, or had threesome with Lucy Pinder dan Jordan Carver, tapi mimpi basah gw kali ini nyeritain gw lagi main Magic: The Gathering ama Jessica Chastain, dan menurut gw kayaknya ada 3 alasan kenapa gw bisa mimpi basah main MTG ama mbak super unyu sejagat aka: Jessica Chastain: 

1. Gw lagi kecanduan main Magic: The Gathering, gila bener yang bikin MTG, ini permainan emang adiktif gila, yang pernah baca review suckseed gw, you guys mungkin udah pada tau kalo gw goes pro pas main jaman2 gw masih main TCG Yu-Gi-Oh, dan harus diakui kalo main Yu-Gi-Oh! itu emang sama2 adiktif, tapi MTG ini feelnya lain dari pada lain, there's no such thing such as kartu monopoli, maksud gw, deck 50 ribuan gw bahkan bisa nge-beat deck yang ngecost dompet player-nya ampe ratusan ribuan bahkan ampe jutaan rupiah, meanwhile YGO itu lebih ke Card Oriented, MTG itu buat gw lebih ke skill dan luck, deck 50 ribuan mana bisa nge-beat deck yang ampe 5 juta harganya kalo di yugioh, dadah deh buat yugioh karena banlist2nya yang luar biasa bikin gw bangkrut, Magic: The Gathering FTW.  

2. Mungkin karena efek nonton Zero Dark Thirty, keunyuan Jessica Chastain itu bener2 absorbing.

3. Gw nyaris ga pernah coli.


Setelah terjadinya perstiwa 9/11, C.I.A bersama seluruh pemerintahan amerika pun mulai memburu para anggota2 Al-Qaeda yang dinilai bertanggung jawab  atas kematian ribuan orang di kejadian 9/11.  Maya (Jessica Chastain), adalah seorang agen C.I.A yang ditugaskan untuk memburu Usama Bin Laden, pria yang menjadi dalang di balik pengeboman peristiwa 9/11.  Dimulai dari menyiksa para anggota2 Al-Qaeda untuk mengorek berbagai macam informasi bersama rekannya, Dan (Jason Clarke), Maya pun mulai menemukan petunjuk satu demi satu dalam perburuannya menemukan Usama Bin Laden.



Dibuka dengan scene yang menampilkan kekerasan yang almost over the top, Zero Dark Thirty sejak awal sudah menunjukan taringnya dengan menampilkan scene2 penuh emosi yang dibalut kekerasan yang 'mewah', penonton (termasuk gw) yang menyaksikannya dibikin nahan napas sambil megang kursi bioskop erat2 sejak awal film dimulai.  Pasalnya, Kathryn Bigelow, sang sutradara sendiri, membuat Zero Dark Thirty bukan hanya menjadi sebuah political drama yang begitu2 doang, beliau dengan gilanya, ngebikin Zero Dark Thirty menjadi sebuah political thriller yang sangat enjoyable lewat dialog2nya yang membangun suspense, karakter, dan menegaskan poten ceritanya yang awesome, sehingga Zero Dark Thirty sendiri menjadi sebuah tontonan yang sangat catchy dan penuh dengan adegan tak terduga di setiap menit2 film ini berlangsung.




Script, narasi, dan alur ceritanya itu sungguh powerful dan nyaris ga ada cacat2nya, karena buat gw, ga ada sama sekali deh momen2 menjemukan disini, why? karena alur ceritanya sendiri emang memiliki banyak sekali twist yang tidak terduga, feel suspense yang tiada tara, pengkarakterisasian yang nyaris sempurna, dan tidak ketinggalan, emosi yang ngebikin gw merinding.  Emosi merupakan senjata utama dan merupakan sebuah 'nyawa' yang ada di ZDT, Kathryn yang duduk di kursi sutradara, berserta Mark Boal, dengan hebatnya, mampu mengaduk2 emosi para penontonnya sendiri dengan cara menampilkan banyak twist yang faktap serta adegan2 yang bakal memprovokasi nurani penontonnya sendiri. Pertanyaan2 serta kegilaan human error bakal dipertanyain habis2an, dan bakal ngebikin otak penontonnya makin kritis, membuat penonton merasa simpati dengan pihak terosis, tapi juga membuat penonton tidak juga membenci dengan pemerintahan Amerika Serikat. Bottom line-nya? nih film bakalan ngebikin galau, galau mau bedain mana yang bener dan mana yang salah, galau kenapa mereka bisa sekeji itu, galau kenapa mereka membalas perbuatan mereka dengan cara yang lagi2 malah  sekeji itu, dan galau, karena mereka semua tidak memiliki sisi humanitas yang pernah kita dengar di sekolah dasar, semuanya bullshit.

Sebelum nonton Zero Dark Thirty, gw udah nonton ini film sampah, tai bener dah yang ngebikin ini film, padahal dari segi akting udah lumayan, tapi ceritanya bodoh bener, ga ada tegang2nya gw nonton ini, yang ada malah nyaris gw banting dvd player gw, cerita sama sih kayak Zero Dark Thiry, cuman kalau mau banding2in ini film sama ZDT, itu sama aja kayak ngebandingin Mpok Nori sama Brook Kelly, KAYAK SURGA DAN NERAKA.


"I'm going to smoke everyone involved in this op and then I'm going to kill bin Laden. "


Bicara akting, damn, Jessica Chastain sebagai Maya berhasil ngambil spotlite penuh disini, itu orang emang bener2 awesome aktingnya, aura emosi serta dendam yang obsesif bener2 berasa di seluruh ruangan bioskop, dan membuat penontonnya sendiri merasakan seperti apa emosi yang dirasakan Maya.  Emosi, dendam, dan perasaan obsesif dengan seseorang dipertegas melalui penegasan karakternya lewat kata2 yang dilontarkannya, membuat karakter2 lain makin tenggelam ditelan sama kekuatan serta emosi yang terpancar2 lewat gerak-gerik Maya. Kayaknya gw emang harus nonton Tree of Life, Lawless, ama Mama deh, kapan lagi gw bisa ngeliat ke-awesomean akting seorang cewe cakeup since era-nya Jodie Foster dan Catherinie Deneuve.


Dan yang paling gw sukai dari Zero Dark Thirty sendiri, selain alur ceritanya, aktingnya, hingga Jessica Chastain-nya, Zero Dark Thirty sendiri bisa dibilang, sukses memasukan mixture genre yang tepat dalam filmnya sendiri.  Gw nyari action ada, gw nyari drama ada, gw nyari thriller ada, gw nyari unsur politik yang thought-provoking ada, sampe nyari viollence yang indah pun lengkap disini.  Nonton Zero Dark Thirty itu udah kayak lu ke food-court dan lagi nyari makanan enak karena ceritanya lu udah ga makan selama 6 tahun (?), pas lu makan makanannya, lu ngerasain feel ke-enakan yang tak tertandingi, berasa kayak makan mi instran pertama kali, grepe2an pertama kali, menang main tekken pertama kali, dan bawa mobil untuk perama kalinya, gitu deh feel awesome yang ada di Z.D.T.


Overall, Zero Dark Thirty merupakan sebuah mahakarya yang berhasil menangkap esensi dari pengejaran Usama Bin Laden.  Lewat gaya direksinya yang hebat, alur cerita yang menawan, hingga shot2nya sendiri yang menegangkan dan brilliant-fucking-genius, Zero Dark Thirty berhasil merebut hati gw untuk menempatkannya sebagai salah 1 film terbaik tahun 2012 versi gw.  Durasinya yang nyaris menyentuh 3 jam sebenarnya hanya berasa 1 jam 30 menit, Kathryn  Bigelow lewat Zero Dark Thirty seakan2 membawa gw ke sebuah dunia yang lain, dunia yang kacau dan dipenuhi dengan faktor kesalahan manusia, sebuah dunia yang lain.  Dunia Human Error.






0 comments:

Post a Comment