Tuesday, June 4, 2013

THE HANGOVER: PART III (2013) REVIEW.


Sudah 4 tahun semenjak kemunculan The Hangover yang luar biasa brilian itu, dan 2 tahun semenjak kemunculan The Hangover: Part II yang biasa-biasa saja. Dan tahun ini, The Hangover: Part III muncul kembali untuk (yang katanya) mengakhiri petualangan hebat para gerombolan serigala liar, konyol, dan goblok. Akankah The Hangover Part III menjadi sebuah penutup trilogi yang luar biasa epic, kuat, solid, menyenangkan, dan HEBAT macam 'The Dark Knight Rises' (eh ini jauh amat ngebandinginnya) atau hanya akan menjadi sebuah tai ayam yang eksotis sekaligus pemberi bencana seperti The Hangover Part II?

Sid (Jeffrey Tambor) meninggal dunia setelah memarahi Alan (Zach Galifianakis) karena membunuh seekor jerapah di tengah jalan. Teman2 Alan, Phil (Bradley Cooper), Stu (Ed Helms), dan Doug (Justin Bartha) pun sepakat untuk mengirim Alan ke panti rehablitai. Dalam perjalanan menuju Arizona, tempat di mana Alan mau direhab, gerombolan wolfpack ini dicegat oleh sekelompok gerombolan mafia yang dipimpin oleh Marshall (John Goodman), yang menginginkan wolfpack ini untuk menangkap Chow (Ken Jeong) yang udah nyolong emas senilai 21 Jeti dollar dari Marshall, sebagai ancaman, Marshall pun menjadikan Doug sebagai sandera dan mengancam Alan, Stu, dan Phill akan membunuh Doug kalau sampai mereka tidak menemukan Chow dalam waktu 3 hari, akankah gerombolan wolfpack ini akan menemukan Chow dalam waktu yang sangat pendek itu?


Banyak banget moviebuff atau filmsnob yang kadang2 ga suka film karena plot-hole dan kacaunya logika yang ada di sebuah film, tapi harus diperhatiin lagi, filmnya maunya apa? The Hangover Part III ini jelas ditujukan untuk pure fun, ga perlu sampai harus sampai nonton serius kayak gimana. 30 menit pertama The Hangover Part III udah nampilin beberapa plot-hole dan logic yang amburadul dan ga jelas, gw sebagai penonton udah nyinyir2 absurd, tapi balik lagi ke titik awal paragraf ini, filmnya maunya apa dulu? karena The Hangover Part III adalah salah satu contoh film yang gak punya logic, tapi tetep enjoyable selama durasinya berjalan, gw yang berusaha mempertanyakan ini-itu ujung2nya tetep ngakak dan ketawa, dan melupakan selera film gw yang demen2 film pretensius, dan  The Hangover Part III itu adalah salah satu contoh film yang bisa ngeberikan efek orgasme ke saraf tawa kita  dan udah ngebikin kita ga peduli sama logika filmnya sendiri.

Dari segi cast dan akting, Zach Galifianakis dan Ken Jeong adalah sorotan utama film ini, kegantengan Bradley Cooper dan kepolosan Ed Helms itu seakan2 hanya menjadi sekedar tulang belakang Alan dan Jeong untuk menjadi bintang dan fokus film ini. Dan lagi, DIALOG SETIAP KARAKTERNYA, ya Tuhan, gw sampai ga nyangka kenapa script The Hangover Part III itu bisa sebrilian dan se-epic itu, bagian pada saat Alan menceramahi Stu itu udah sampe bikin gw ngakak mau jatoh dari kursi, maksud gw, gw ga nyangka sebuah film komedi yang gw ekspektasikan untuk menjadi sebuah film komedi yang akan terlupakan mendadak menjadi sebuah film dipenuhi oleh unexpected FUN yang unsur FUNnya itu udah harga mati, ga bisa dikurang2in lagi, dialog antar pemain dan scriptnya itu udah nyatu kaya penis dan celana dalam, ga bisa gw kritik harusnya seperti apa, dan mestinya kayak gimana lagi.



The Hangover Part III bukan karya yang sempurna memang, nih film masih banyak bolong2nya, namun tetap saja, The Hangover Part III adalah sebuah karya yang mengagumkan, brilian, dan menyenangkan. Intinya, gw menyukai The Hangover Part III terlepas dari banyaknya kritik yang mencaci-maki film ini. Dan kalau lu nonton film ini di bioskop, gw cuman punya satu nasihat buat elu: "don’t take The Hangover Part III too seriously if you want to enjoy The Hangover Part III." 





11 comments:

  1. Thank's atas review (baca: rekomendasi) filmnya. :-)

    ReplyDelete